Gertak Mas Berlian adalah Gerakan Serentak Masyarakat Bersihkan Lingkungan Anti Nyamuk

Senin, 06 April 2009

Pusk. Cukir "GURU" Gertak Jentik

Mencontoh arti "GURU" (diGUgu lan ditiRU), maka Puskesmas Cukirpun merasa harus melakukan penggertakan terhadap jentik-jentik yang ada di lingkungan Puskesmas Cukir.

Dengan komando dan aba-aba dari Kepala Puskesmas Cukir (Dr. Mas Imam Ali Afandi), maka Karyawan-karyawati serta Dokter Muda dari FK UNAIR dan siswa-siswi AKPER STIKES PEMKAB Jombang yang sedang tugas belajar / magang di Puskesmas Cukir diwajibkan untuk menggertak jentik dengan melakukan Jum'at Bersih di lingkungan Puskesmas Cukir.

Dengan melakukan Jum'at Bersih di intern Puskesmas cukir, Dr. Mas Imam Ali Afandi berharap masyarakat mau mencontoh dan melakukan Gerakan Jum'at Bersih.
Lihat Aksi Dr. Mas Imam Ali A beserta kroni-kroninya :

1. Dr. Mas Imam Ali A.





2. Karyawan & Karyawati Pusk Cukir







Selengkapnya...

Selasa, 17 Maret 2009

Pusk. Cukir MENGGERTAK JENTIK

(Musyawarah Masarakat Desa membahas pelaksanaan GERTAK MAS BERLIAN di Ds.Cukir)


Keberadaan nyamuk aedes aegypti masih berkembang luas. Temuan ini kemarin didapat Dokter muda Fakultas Kedokteran UNAIR Surabaya bersama dengan petugas Puskesmas Cukir. Dari 25 rumah di RT. 2 RW X Dusun Tebu Ireng Desa Cukir, yang didatangi bersama tim jumantik, diketahui 15 rumah atu sekitar 65 % dinyatakan positif.
“ Dua bulan sebelumnya ditemukan 6 kasusu DBD Positif, makanya kegiatan GERTAK MAS BERLIAN ini diawali disini, sekaligus kita jadikan kawasan percontohan” kata Kepala Puskesmas Cukir, Dr. Mas Imam Ali Afandi, kemarin.



Menurutnya, banyaknya jentik nyamuk yang ditemukan di rumah warga itu bukan karena masyarakat tidak tahu. Sebagian diantaranya justru masih merasa enggan. Sehingga tidak langsung melakukan pembersihan jentik.


Dari 25 rumah yang didatangi petugas bersama dokter muda FK Unair tersebut, papar mas imam, ternyata masih separoh lebih yang dinyatakan positif mengandung jentik nyamuk. Umumnya jentik ini ditemukan di bak kamar mandi, baik kamar mandi utama maupun kamar mandi belakang. Kegiatan yang direncanakan berkelanjutan dalam agenda jum’at bersih ini juga dilakukan oleh tim jumantik setempat.Keberhasilan menemukan banyak jentik nyamuk ini tidak terlepas dari respon dan antusias warga yang cukup tinggi. Tidak sedikit warga yang turut berpartisipasi aktif dengan menguras bak mandi yang ada jentik nyamuknya. Bahkan mereka juga turut mengubur sampah dan menutup tempat penyimpanan air. Terhadap rumah yang diketahui positif mengandung jentik nyamuk, langsung diberikan bubuk abathe dan pamflet berisi himbauan. “Pekan depan akan saya evaluasi, kalau memang masih ditemukan jentik, maka akan diberi tanda khusus, agar menjadi motivasi pemilik rumah yang lain,” jelas Mas Imam.

Ditambahkan, pemeriksaan jentik nyamuk ini bukan hanya di bak mandi. Melainkan di pot bunga, sangkar burung dan tempat lain yang mudah dijadikan tempat bertelur. Mengingat jentik nyamuk ini bergerak aktif di dalam air dari bawah ke atas permukaan air secara berulang-ulang.


Terkait penyebaran penyakit yang disebabkan virus dengue ini, Kepala Puskesmas Cukir yang baru ini lantas menyebut temuan kasus DBD dalam dua bulan terakhir ini. Khusus di Dusun Tebuireng tersebut ditemukan 6 kasus DBD yang diberikan perawatan secara intensif. Pihaknya juga menyebarkan leaflet Gertak Mas Berlian yang berisi seruan-seruan kepada warga sekitar untuk diketahui bersama.

Gerakan pencanangan yang melibatkan semua lapisan masyarakat ini dilengkapi tim jumantik di setiap RT yang bertugas memantau jentik secara berkala tiap bulan. Melakukan pemberantasan sarang nyamuk melalui gerakan 3M plus, setiap hari jum’at. Mengenali gejala dini penyakit ini dengan memeriksakan diri ke Puskesmas terdekat. Termasuk melakukan penyelidikan epedemiologi di lokasi tempat tinggal penderita positif. (Radar Jombang, Kamis 09 Maret 2009)
Selengkapnya...